bisik jiwa telah terputus dalam satu hembusan nafas
janji suci telah kau ingkari tuk bersama
dalam tawa dan duka
namun yakinlah selalu
bawa segala luka yang menyobek hatimu
adalah pisau yang mengalir disetiap tetes darah qu
kesedihan yang nampak diraut mukamu
adalah kepedihan terdalam qu
ketidak ramahan dirimu adalah penyobek hati qu
taukah kau sobat ???
bahwa secercah tawa yang dulu selalu menghiasi wajahmu
kini telah pudar dan bukan lagi
kebanggaan dalam tali hati antara kau dan qu
kini kau telah melepas jemari itu
walau qu rapuh tanpa tangan itu
qu ingin kau selalu menjaga dan melindungi qu
sobat …
sebuah tamparan yang selalu qu dapat bila qu salah
sebuah bimbingan yang selalu merangkul qu bila qu lemah
kini tak akan pernah qu dapati lagi
kemana qu harus mencari itu semua ???
kau pergi tanpa mengucap sepatah kata pun
kau telah memutus persahabatan itu
persahabatan yang suci
kini telah kau nodai dengan kebungkaman, kebohongan, dan kebosanan
semuanya penuh kepura-puraan
kau jadikan persahabatan
sebagai tempat berlabuh
untuk mencari pengalaman hidup
kenapa kau lakukan ini ???
qu diam dalam kebungkaman yang penuh kesakitan
sedangkan dirimu tertawa penuh keriangan
sobat …
maafkan diri ini bila diri ini bersalah
meski kau telah pergi
bagi qu kau selalu ada dalam hati qu
karena kau adalah sahabat qu
dari dulu dan sampai kapan pun
0.5.8 (Paintings Of Death) |