Evolusi Jiwa Dalam Kehidupan

Dalam  hidup  ini  rasanya  tak ada yang lebih baik merangsang
qu dalam bekerja dan berusaha seperti dalam  mencari  nafkah
dan  harta.  Demi  harta  sebagian  besar  orang  berusaha dan
berjuang, yang kadang sampai diluar kemampuannya. Dalam  dunia
sekarang  ini,  sekali  lihat  saja  orang  sudah  dapat
memperoleh kesan apa yang sedang bergolak dalam  dunia  ini  -
perjuangan  dan kesulitan, perang dan damai, pemberontakan dan
kekacauan - demi harta. Demi  harta  inilah  kerajaan-kerajaan
terbalik  menjadi  republik, untuk harta ini pertumpahan darah
terjadi, nyawa manusia  melayang.  Juga  anak-anak  keturunan!
Kesulitan  yang  bagaimanakah  yang tidak akan qu pikul demi
anak-anak buah hati !!! Kepahitan yang bagaimana  pula  yang
takkan  terasa  manis  kalau  memang  untuk kesenangan mereka,
untuk menjamin kemakmuran hidup dan kemuliaan  mereka!  Segala
kesulitan  untuk  mencapai  kebahagiaan mereka itu jadi mudah.
Bahkan, demi harta dan anak-anak keturunannya itu,  ada  orang
yang  menganggap  segala  yang mustahil itu tiada berarti. Ada
yang sampai berlebih-lebihan sekali  dalam  hal  ini  sehingga
untuk   itu   ia  mengorbankan  segala  kesenangannya,  bahkan
hidupnya.

Memang demikianlah, harta dan anak-anak keturunan  itu  memang
hiasan  (bentuk  luar)  kehidupan dunia. Tetapi disamping inti
kehidupan yang sebenarnya bentuk luar itu bukan apa-apa. Orang
yang  mengorbankan  inti  demi hiasan lahir, sama dengan orang
yang berpikir sempit dan bodoh  saja:  sama  dengan  perempuan
yang  tidak  memandang  penting  kesehatannya sendiri asal dia
tampak cantik untuk sementara waktu; sama dengan  pemuda  yang
sudah  lupa  daratan,  yang mau mengorbankan pikiran dan harga
dirinya ditengah-tengah ejekan kawan-kawannya bila ia  mengira
bahwa   dirinya   adalah   pemimpin  mereka  sebab  dia  sudah
menghambur-hamburkan harta untuk mereka itu; atau sama seperti
mereka,  orang-orang  yang  begitu  bodoh,  yang  tertipu oleh
kenyataan dibalik kebenaran, oleh hari ini dibalik hari  esok.
Mereka  yang  mengejar  harta  dan anak-anak keturunan sebagai
hiasan kehidupan dunia dan melupakan  yang  lain,  mereka  ini
tidak  kurang  pula  bodohnya.  Harta  dan anak-anak keturunan
suatu hiasan. Sedang inti kehidupan ialah segala pekerjaan dan
perbuatan  baik yang kekal. Dan untuk perbuatan-perbuatan baik
inilah orang harus mencurahkan tenaga dan perjuangannya  lebih
dari  pada  untuk  hiasan (bentuk luar) kehidupan dunia, harta
dan anak-anak keturunannya.



0.5.8  (Paintings Of Death)